Selasa, 09 Februari 2016

Repost dari OA Line Morning UNJ
25 Nov 2015



"Kampanye Harus Tau Tempat"

Oleh: Andika Ramadhan F.
(Mahasiswa Sejarah UNJ)

"Lalu sekarang, bangkai pun menyeruak tak tersadar dari lalat yg tersenyum layaknya suci bagai kupu-kupu. Hidup didalam mendarah daging dengan kami, bersyukur masih ada darah daging yg tidak terkena virus mematikannya. Celah angin segar dikotori oleh secercah tai kucing. Diam kami sudah digaduhkan oleh pengkhianat tak terduga. Bagaimana jika kau lahir dan tumbuh besar di dalam keluarga tetapi ketika kau tenggelam dalam politik tai kucing, sengaja kau lupa akan keluargamu? Mana pertanggungjawaban mulutmu yg bilang bahwa kau rela tinggalkan keluarga lain demi keluargamu? Rendah sekali kau kawan. Kawan? cuih. Kau pikir kami akan berdiam diri ketika keluarga kami diinjak-injak harga dirinya? Dikhianati? Lebih baik kau bunuh pikiran bahwa kami akan diam, memaafkan, dan membiarkan. Bukan ancaman. Tp ini nyata. Bung, lihat apa yang bisa kami perbuat utk kamu yg bobrok!" (Mahasiswa Sejarah)

Menanggapi permasalahan di Jurusan Sejarah UNJ akhir-akhir ini, saya ingin berkomentar. Sebelum komentar ini saya tuliskan, saya ingin katakan bahwa komentar ini bukan komentar Wakil Ketua BEM FIS UNJ, tapi komentar ini merupakan komentar saya selaku bagian dari Mahasiswa Sejarah UNJ.

Ada yang mengkritik dan menghujat, ada pula yang mendukung dan menantang balik. Saya katakan bahwa saya sangat menghargai usaha Mahasiswa Sejarah yang ingin menjadikan Pemira kali ini bersih dari cara-cara yang curang. Namun saya heran ketika masih ada mahasiswa yang membela oknum yang sudah mengotori PKMJ Sejarah dengan kampanye politik.

Mereka menuntut disebutkannya pasal yang mengatur pelanggaran tersebut. Bagi saya, tidak usah dulu bicara pasal. Yang berpengalaman jadi panitia PKMJ pasti semuanya tahu bahwa dalam PKMJ semua sudah diatur, ada aturan yg tidak boleh dilanggar dan panitia berhak menentukan agenda yang sudah mereka konsepkan dengan rapih.

Ketika ada oknum dari luar panitia dateng ke PKMJ tanpa surat keterangan saja, itu sudah melanggar aturan. Apalagi jika ada orang dari luar kepanitiaan yg datang untuk kampanye? Kenapa kamu ga datang untuk kembali? *ceritanya baper*

Kalo ada yang dateng ke PKMJ di luar panitia aja kudu ada keterangan; dia pembicara, pengawas, atau siapa? Kalo ga ada keterangan, orang itu ga berhak dateng ke PKMJ jurusan tertentu.

Ini kampanye. Nyolong-nyolong waktu pula. Itu melanggar. Panitia tidak tahu, wajar jika panitia PKMJ Sejarah kecewa dan kesel. Jorok sekali.

Izhar Maliki memang Ketua BEMJ Sejarah, tetapi biar bagaimanapun dia bukanlah panitia, dalam kultur anak-anak sejarah, mereka yang tidak berkepentingan dilarang datang ke PKMJ. Panitia pun mengundang Izhar Maliki ke PKMJ untuk kegiatan talkshow, bukan yg lain.

Saya salah satu pembicara di PKMJ Sejarah kemarin. Tapi saya ga pernah mendengar kalo panitia memberikan agenda buat Izhar Maliki meminta tanda tangan dukungan kepada peserta PKMJ sejarah? Apa dia ga punya kesopanan buat izin terlebih dahulu? Memangnya dia kekurangan tempat atau ruang buat minta tanda tangan dukungan hingga harus di PKMJ?

Ga usah dulu bicara pasal. PKMJ di jurusan kalian punya aturan kan? Sejarah pun punya, coba aja ada orang dari luar, tanpa surat keterangan dateng ke PKMJ yg sudah kalian susun, lalu dia menyetel lagu dangdut di hadapan para peserta PKMJ jurusan kalian sambil goyang dombret. Jika itu tanpa izin dan di luar agenda, kalian pasti tegur orang itu kan?

Kenapa pake cara-cara yang culas. Curang. Waktu minta tanda tangan masih panjang. Take it easy. Jangan PKMJ jurusan saya diacak2. Tahu ga esensi PKMJ itu ada untuk apa? Makna dan tujuannya apa? Dan digunakan untuk apa? Untuk pencerdasan dan ajang kaderisasi atau ajang kampanye dan pembodohan mahasiswa baru?

Buka mimbar di apres, di Lobby, rangkul anak anak fis, buat saya itu cara-cara kampanye yg elegan. Masih mau bilang minta tanda tangan di PKMJ ga melanggar aturan?

Ada oknum yang bilang begini:
"Jangan bawa bawa nama anak sejarah. Karena ga semua anak sejarah itu"

Ini yang komentar orang sejarah, yg dikecewakan PKMJ Sejarah, kita harus bawa nama jurusan apa? Jurusan Sastra Hewan? Kalian aja sering ketika aksi bawa bawa nama Mahasiswa UNJ, kita tidak protes kan (?) padahal tidak semua mahasiswa UNJ mau ikut aksi dengan kalian.

Menanggapi Press Release yang dibuat oleh Mahasiswa Sejarah, saya menghargai keberanian dan kemauan mereka yang ingin menjadikan pemira kali ini bebas dari kecurangan dan cara-cara yang bengis. Tapi saya mau sedikit kritik konten rilis-nya.

Bagi saya, rilis Mahasiswa Sejarah harus diarahkan kepada menuntut KPU FIS untuk segera menindaktegas pelaku yang bermain di PKMJ Sejarah. Bukan malah mengajak Mahasiswa Sejarah untuk menolak kenaikan salah satu calon di pemira BEM FIS.

Saya bukan pendukung salah satu kandidat atau yang lain, tapi ketika Mahasiswa Sejarah mengajak seluruh Mahasiswa Sejarah untuk menolak naiknya salah satu kandidat ke Pemira FIS, itu sangat tidak elegan. Ga ada yg membedakan para penuntut Izhar Maliki dengan Izhar Maliki itu sendiri, yang menggunakan cara-cara yg tidak baik untuk meraih dukungan.

Beberkan fakta-fakta yang ada itu sudah merupakan hal yg baik, selanjutnya tuntut KPU untuk tindak tegas Izhar, selaku Koordinator Timses salah satu calon Ketua BEM FIS. Biarkan kesalahan yg dibuat Izhar ini dinilai sendiri oleh Mahasiswa Sejarah, biarkan Mahasiswa Baru menilai sikap Ketua BEMJ Sejarah, hal yg dilakukan izhar elegan atau tidak, etis atau tidak. Bukan malah kita mendorong mahasiswa sejarah untuk menolak kenaikan salah satu calon Ketua BEM di pemira FIS.

Buat saya hal yang tidak etis ga perlu dibales dengan sikap yang tidak etis pula.

Yang pasti, sikap saya selaku Mahasiswa Sejarah yang pernah menjabat sebagai Ketua BEMJ Sejarah, sangat kecewa dengan perilaku Izhar Maliki. Buat saya itu ga etis dan jorok. Karena ketika masih menjabat sebagai Ketua BEMJ Sejarah, saya menjaga MPA, Makrab dan PKMJ dari kampanye politik.

Selebihnya saya menghargai usaha Mahasiswa Sejarah yg ingin menindaktegas perilaku Izhar maliki dan mendorong terciptanya pemira yg tidak kotor. Panjang umur perlawanan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar