Senin, 18 Desember 2017

Korespondensi dengan sahabat pena dari Luar Negeri



Korespondensi dengan sahabat pena dari luar negeri..

Hai teman-teman yang sekarang kalian sedang membaca tulisan saya ini..
Pada tulisan kali ini saya ingin bercerita tentang bagaimana ceritanya saya bisa mempunyai sahabat pena di luar negeri.

Kok bisa sih punya sahabat pena dari luar negeri?
“Itu gimana ceritanya yam?” kata taufik
“menarik juga ya, eh itu gimana caranya? Penasaran aja si, emang masih ada ya korespondensi di era digital ini heheh”  kata kak Syahid
“seru, jd kepingin nyoba.. ajarin coba..” kata mas Afif.
“kok bisa dapet sapen dari mana mana sih.. caranya begimana dah?” kata ihksan
“yam, emangnya dia ga punya WA apa? kok lu pake ngirim surat segala.. Dan pake email doang kan bisa..” kata Rahel.

Nah, atas dasar pertanyaan-pertanyaan itu lah saya tergerak untuk menuliskannya sekaligus untuk menjawab apa yang mereka tanya.

         Jadi begini kawan, aktifitas surat-menyurat saya dengan orang diluar negeri itu berawal dari ‘kegabutan yang hqq’, kalau kata anak jaman now. Atau kalau dalam bahasa yang lebih baku adalah karena saya ketika itu sedang dilanda rasa kebosanan. Kenapa saya merasakan bosan? Karena ketika itu saya sedang berada di kelas 12 semester 2, yaitu sekitar awal tahun 2015. Dimana dua atau tiga bulan lagi saya akan melaksanakan Ujian Nasional setelah sebelumnya dilanda ujian praktek, ujian tahfidz, kemudian dilanjutkan oleh Try Out, saya tiba-tiba kepikiran ingin sekali mendapatkan sebuah paket atau benda dari luar negeri. Entah kenapa. Mungkin sebagai penyemangat (?) atau justru pengen iseng aja gitu..
        Kemudian saya menemukan di internet ada web yang menyediakan buku dan majalah gratis. Cuma, saya sudah coba namun saya kesulitan untuk mengikuti prosedurnya hingga akhirnya saya melupakannya. Setelah melupakan untuk bagaimana mendapatkan majalah dan buku gratis dari luar negeri, tiba-tiba muncul ide. “ah, bagaimana kalau saya mencari sahabat pena aja? Bukankah lebih asik kalo punya teman dari luar negeri, lalu kirim-kiriman surat melalui pos..”
Akhirnya saya pun mulai mengetikkan di search Google (saya lupa kata kunci yang saya gunakan apa) namun yang aku temukan adalah cerita-cerita orang lain di blognya tentang dia dan sahabat pena dan tentang isi suratnya. Sebagian besar juga bercerita kalo mereka mulai mendapatkan sahabat pena ketika mereka masih SD dan mereka mendapatkan sahabat pena itu dari majalah Bobo.

      “yaaahh ga ada informasi tentang kemana saya bisa mendapatkan sahabat pena..” Saya sudah bukan anak SD lagi dan tentu aja saya ga punya majalah Bobo. Toh keluarga saya dan asrama juga ga berlangganan majalah itu. Hmm tapi akhirnya aku menemukan petunjuk dari sekian web dan blog yang aku kunjungi. Dan pada akhirnya aku mengetikkan kata kunci di pencarian google dengan tulisan “situs pencarian sahabat pena”. Dan Alhamdulillah ketemu.. Berhasil! Horrreyyy!!

        Aku menemukan ada blog yang disana si penulis menghimpun empat situs yang bisa digunakan untuk mencari sahabat pena dari seluruh dunia. Akhirnya saya pun mencoba untuk mengunjungi keempat-empat link yang ditulis si pemilik blog. Singkat cerita, saya mulai mencoba mengeksplorasi dan registrasi untuk menjadi member disana. Namun, dari keempat-empat situs yang saya coba, cuma satu situs yang saya sreg dan masih saya kunjungi dan masih saya gunakan sampai sekarang kalau saya hendak mencari sahabat pena baru.. yaitu…..  Taaraaaaaaaaaaaaaa…..


        kenapa saya lebih senang menggunakan dan mengunjungi web itu? Karena tampilannya sederhana dan mudah saya pahami. Dan sangat mudah juga untuk mencari kriteria sahabat pena yang saya inginkan. Bisa berdasarkan Negara, bahasa, dan bahkan usia. Misalnya : saya ingin mencari sahabat pena dari Negara Rusia. Saya tinggal mengklik Link yang tulisannya Russia.  Lalu muncullah semua profil member dari Negara Rusia yang meregistrasikan dirinya di website tersebut. Lalu di bawah masing-masing profil orang-orang tersebut, ada tulisan “write her/him” tergantung orang tersebut laki-laki atau perempuan.


(tampilan profil member)

Lalu klik tulisan itu. Disana kemudian muncul kolom-kolom untuk mengetikkan isi surat yang ditujukan kepada orang tersebut.

(kolom isi surat)

Bingung mau nulis apa?  Apalagi kemampuan bahasa Inggris juga ga bagus-bagus amat dan bahkan pas pasan??  GUE BANGEETTT! Ada yang bernasip sama? Kalo iya, kita senasip, cuy..  Saya juga awalnya bingung malah ga tau harus nulis apa buat orang lain yang saya ga kenal sama sekali bahkan dengan orang yang bukan senegara dengan saya, yang otomatis budaya, dan bahasa juga berbeda.  Akhirnya ya saya pun googling again.. hehe.. Dengan kata kunci “contoh surat untuk sahabat pena” atau “contoh surat berbahasa inggris untuk sahabat pena” aduh saya lupa gimana kata kuncinya, pokoknya kurang lebih begitu ya..     

Ohiya. Fyi alias For your information aja nih.. saya kan bahasa Inggrisnya masih dableg, yak.. Nah, saya masih takut tuh sebenernya nulis bahasa Inggris apalagi kalau orang yang saya surati itu adalah orang yang writing language pertamanya itu English alias bahasa Inggris.. Saya malu karena bahasa Inggris saya masih jelek (sekarang masih deh). Akhirnya saya akali dengan cari cara lain yaitu saya cari member yang writing language pertamanya adalah bukan English (bahasa Inggris). Dan saya pun mencari orang yang Negara dan rata-rata warga negaranya bukan yang bertutur bahasa Inggris, misalnya Negara Rusia, Jepang, dll..  Kalo orang Rusia rata-rata writing language pertamanya Russian, baru setelah itu English. Begitu juga dengan orang Indonesia pun sama, rata-rata writing language pertamanya Indonesian, baru deh writing language keduanya English.
Tapi ya mau gimana lagi ya. Bahasa Inggris kan bahasa internasional. Semua manusia di dunia ini yang masing-masing punya latar belakang bahasa yang luar biasa banyak dan berbedanya, kalau mau komunikasi antara satu dengan lainnya dengan mudah, ya salah satu caranya adalah dengan menggunakan bahasa Inggris.
Akhirnya dengan modal nekat, saya beranikan diri untuk menulis surat elektronik menggunakan bahasa Inggris sebisa yang saya bisa dan dengan bantuan google translate tentu saja.
Lanjut yang tadi, Nah setelah ketemu, saya ambil contoh dari satu atau dua web yang menyediakan contoh kalimat atau paragraph isi surat itu. Kemudian saya ubah-ubah lagi isinya dan saya sesuaikan dengan apa yang ingin saya ceritakan tentang diri saya secara singkat sebagai perkenalan awal. Mengenai isi surat sayanya..



(isi suratnya)

Selesai tulis suratnya, lalu saya copy ke kolom untuk tulis surat dan saya klik send. Nah, nanti surat yang ditulis akan dikirim ke email member tersebut melalui web ini.
Awalnya saya kepingin banget punya sahabat pena dari Belanda. Tapi kayanya saya harus menelan kekecewaan karena dari sekian orang/member dari Negara Belanda yang saya kirimi pesan elektronik, ga ada satu pun yang balas. Hm.. mungkin hubungan Indonesia dan Belanda waktu itu lagi kurang baik kali ya. dan iya, ternyata di berita muncul tentang itu. Cuma karena kenapanya lupa, karena itu terjadi udah lama, pas tahun 2015. Akhirnya dengan main copas alias copy paste surat yang tadi dibuat, dan tinggal mengubah dear… blab la bla.. dengan dear… (nama orang yang saya tuju), akhirnya saya mengirim ke random member di negara-negara berbeda. Saya kirim ke Maroko, Tunisia, Norwegia, terus lupa kirim ke member Negara mana lagi, dan yang terakhir saya kirim ke member dari Negara Rusia. Surat elektronik terakhir yang saya kirim ke Rusia adalah surat elektronik ke-15 yang saya kirim hari itu juga.
Dan kalian tahu apa? Dari 15 surat elektronik yang aku kirim ke 15 orang member dari berbagai Negara, yang balas surat elektronikku Cuma satu! Iya, satu! Yaitu seorang dari Rusia yang mana dia adalah orang ke-15 yang aku kirimi surat elektronik.. Ajaib.. Biar begitu, Alhamdulillah sampai sekarang aku masih berteman dengannya dan umur pertemananku sudah hampir 3 tahun.. Tapi komunikasinya sekarang berpindah dari yang tadinya lewat email, sekarang pindah ke facebook, kemudian ke whatsapp. Tapi sekarang jarang berkomunikasi karena dia sibuk kuliah, aku pun juga sama. Ohiya. Aku pernah meminta alamat rumahnya untuk aku kirimi surat fisik ke dia. Dan dia pun memberikannya sembari mengatakan “I will wait you in guests! :)”  hm.. apa itu artinya aku diundang untuk ke negaranya, ke rumahnya? Woooowww..  Aamiin.. Aamiin.. semoga suatu saat nanti saya bisa ke Rusia dan mengunjungi dia.. dan kalo bisa saya lanjut kuliah disana.. Aamiin.. J


(suratku yang sudah sampai di Rusia yang dia foto dan dia tunjukkan ke aku)

        Seminggu kemudian, dengan mengulangi isi surat elektronik yang sama, kembali aku mengirimi 15 orang member secara acak juga. Dan hasilnya? SAMA! Dari 15 yang aku surati, Cuma 1 yang balas.. :’(  Tapi ga apa-apa.. Mungkin yang aku surati dia sedang sibuk dan tidak mengecek emailnya. Yang balas itu saya lupa orang Swedia atau orang Portugal. Tapi yang jelas yang aku sempat ngirim surat fisik itu adalah ke Mr. Eleonore dari Sweden. Aku mengiriminya surat, tapi aku lupa memfoto suratnya. Dan kemudian dia membalas suratku.. ini dia surat darinya..




(surat balasan dari Mrs. Eleonore)



Namun sayang sekali.. aku membalas suratnya lagi sangat lama.. hingga akhirnya aku baru bisa sempat mengiriminya surat lagi setelah hampir 2 tahun :’(

            Dan kini, setelah hampir 2 tahun saya vacuum dari kegiatan korespondensi atau surat-menyurat dengan sahabat pena, tiba-tiba ada sesuatu yang membuat saya tergerak kembali untuk melakukan aktivitas ini. Aktivitas ini sangat menyenangkan dan seruuuuuuu abiiisssss… Dan ini adalah sebuah kegiatan yang positif. Saya senang melakukannya.
            Ini semua berawal ketika saya sedang main instagram. Seperti biasa liat instagram story orang-orang dan melihat apa-apa yang di-upload  teman-teman di instagram. Dan secara tidak sengaja aku menemukan sebuah akun instagram dengan ID @happymailer. Ketika saya kepoin isi upload-an akunnya, waaaww isinya menarik banget. Rupanya si empunya akun itu suka ngirimin surat, paket atau parsel yang isinya ada makanan, scrapbook, stiker-stiker lucu, surat, coklat, buku catatan kecil yang lucu, kertas-kertas lucu, boneka lucu, dan lain-lain gitu..



Nah, singkat cerita, daftar orang yang saya kepoin akun instagramnya pun bertambah 1, yaitu si akun tersebut. Kegiatan kepo-mengepo itu seru lho sebenernya. Saya beranggapan kalau kita bisa sedikit mengerti dan memahami seseorang dari akun media sosialnya. Karena saya beranggapan bahwa apa yang dimunculkan di akun media sosial seseorang entah dalam bentuk tulisan atau gambar, itu sedikit banyak mewakili kepribadian dan karakter orang tersebut. Cuma ya, wallahu ‘alam deh saya Cuma sotoy alias sok tahu.. maklum karena saya bukan ahlinya kalo masalah yang kaya gitu..
            Ketika lagi asik kepoin akun ignya doi, eh tiba-tiba doi memposting sesuatu yang membuat saya senang, tersenyum, dan girang.. Mau tau apa yang dia posting? GIVE AWAY!!!
Horaaaayyyy ada GIVE AWAY.. Hal yang dinantikan oleh banyak orang.. walaupun mungkin ga semua.. Pokoknya dia mengumumkan sebuah challence berhadiah..



Nah itu dia isi challence atau kompetisi yang dia adakan. Dia mengadakan challence tersebut karena dia suka melakukan pertukaran atau saling kirim paket/parsel keluar negeri. Tetapi dia sedih karena banyak orang lain yang juga menyukai aktifitas tersebut, tetapi tidak bisa melakukan hal seperti yang dia lakukan karena terkendala uang, dan lain-lain... Maka dari itu dia membuat challence tersebut dan bagi yang memenangkannya akan dikirimkan paket/parsel yang dikirim secara internasional darinya secara gratis. Karena dia berasal dari Negara Australia dan akan mengirimkan paketnya ke pemenang yang berasal dari luar negaranya. Dan pemenangnya tidak harus membalas kiriman paketnya.
Challence nya gampang cuma disuru komentari postingan dia yang itu atau kirimi dia DM alias Direct Message ke akun instagramnya bagi siapapun yang menyukai kirim-mengirim atau tukar-tukaran parsel atau paket secara internasional tetapi tidak bisa melakukannya dikarenakan kendala uang dan lain sebagainya.

Kriteria orang yang diperbolehkan untuk mengikuti challencenya adalah hanya untuk perempuan, menyukai pengiriman ke luar negeri, tetapi dia benar-benar memiliki kendala sehingga dia tidak bisa melakukan pengiriman paket/parsel keluar negeri, yang mana contoh kendalanya adalah karena uang. Akhirnya saya iseng mengomentari postingannya menggunakan akun instagram saya yang kedua, yaitu @me­_arrts. Isi komentar saya ada di gambar. Kemudian lewat DM menggunakan akun instagram pertama saya dengan ID @maryam.syafiyah, saya bertanya kepadanya tentang berapa uang yang dia pakai untuk sekali mengirim paket/parsel keluar negeri. Dan dia jawab kalau ke Asia sekitar AU $22, dan sekitar $28 ke seluruh dunia. Kenapa lebih mahal karena bisa dilacak keberadaan parcel/paketnya. Dan berat parcel yang dikirimkan itu seberat 500 g dan harga tarif itu hanya untuk satu paket. Katanya “apakah itu terlalu mahal di Negara mu?” Dan saya jawab, “hm..ya.” lalu saya bertanya lagi yang intinya dia menggunakan jasa yang mana dalam mengirim paket? Terus dia bilang kalau menggunakan pos Australia, yang mana itu layanan pos pemerintah, dia bisa mengirim paket seharga AU $15 ke Asia tetapi tidak bisa di track atau dilacak perjalanan paketnya. Lalu dia bertanya lagi. “apakah itu masih terlalu malah di negaramu?” kemudian saya mencari berapa kurs dari AU $15 ke kurs rupiah, dan ternyata mencapai IDR 159,364. 865 atau sekitar Rp 160.000..  Wow mahal juga ya aku pikir. Dan aku pun bilang ke dia “ya. this is expensive for me..” karena saya masih kuliah, belum bekerja dan uang jajan terbatas banget, akhirnya saya mengakhirkan percakapan dengannya sambil berkata “may be one day I can send a package for my penspal.. but, thankyou very much for your information.. J (y) “
Dan dia membalas lagi dengan berkata “it might be cheaper to send a parcel from your country though J this is just the cost from Australia with our postal system xo”
dan aku pun menjawab lagi dengan “Oowh.. ya! May be that’s right. Thank you very much before J
Dan maasyaaAllah.. satu minggu kemudian saya mendapat kabar kalau saya memenangkan challence darinya. Horaaaayyyy Alhamdulillah…. J


        Segera setelah itu dia mengirimi saya pesan lewat Direct message. Dia menanyakan alamat saya, nama, dan nomer telepon. Akhirnya saya berikan dan beberapa hari kemudian dia mengirimkan foto paket yang akan dia kirim ke saya sekaligus memberikan nomer resinya. Kemudian saya cek dan pantau terus paket saya sudah sampai dimana aja.


         Singkat cerita Alhamdulillah paket saya sampai! Horrayyyy…  saya kaget ketika saya sampai di rumah dan melihat ada paket dan setelah saya baca, itu dikirim dari Australia dan dikirim oleh Mrs. Olivia.. Sang pemilik akun instagram @happymailer.. wiiihiiiii…. Senangnya bukan kepalang. Saya sampe jingkrak-jingkrakan di ruang tamu karena dapat paket.. Horeeeeyy gue dapet hadiah dari luar negeri.. J J J


Akhirnya dengan tidak sabar rasanya untuk segera membuka isi paketnya. Aku pun perlahan merobek sisi kanan paket dan mulai mengeluarkan dan melihat apa saja isinya..
Dan isinya….  Tararaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………








          MANTAPPPP…  Isinya banyak banget.. Makanannya snack yang dikasih dari dia enak, barang-barang yang dia kasih berupa stiker, selotip lucu, pin, boneka kangguru, dan tidak lupa kartu pos!

Amazing! What a happy Iam!!

Senang banget saya. Karena ini baru pertama kalinya saya dapat kiriman paket dari luar negeri.. dan lebih-lebih di tanggal 27 Oktobernya saya ulang tahun, sedangkan paketnya sampai di tanggal 24 Oktober! Secara tidak langsung ini adalah hadiah pertama ulang tahun saya di tahun ini, 2017! Saya sangat senang dan sangat menikmati semua pemberian dari Mrs. Olive.. saya ucapkan banyak terimakasih padanya..  Saya berniat untuk membalas pemberiannya walaupun dia bilang kalau tidak perlu membalasnya.
            Tapi sungguh saya ingin membalasnya dengan pemberian dari saya yang walaupun sangat tak seberapa dibandingkan dengan pemberiannya Mrs. Olive sebagai wujud rasa terimakasih saya padanya.  Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba belajar membuat scrapbook untuknya dan memberikannya beberapa barang kecil yang sekiranya muat untuk dimasukkan ke dalam amplop surat. Ini dia amplop yang saya buat dan saya gunakan untuk dikirim ke Mrs. Olive.



Dan mengenai isi amplop yang aku kirim ke Mrs. Olive itu adalah…










Mengenai apa yang saya kirim ini, saya telah menuliskannya di akun instagram saya yang kemudian saya bagikan lagi di akun facebook saya pada Hari Kamis, 7 Desember 2017. Berikut saya kutip kembali tulisan saya itu :
Benda ke - 5 yg dikirim lewat pos di tanggal 5 desember kemarin.. Benda pertama yg kukirim adalah surat utk sapen di Rusia. Lalu benda ke-2 juga sama, surat utk sapen di Swedia. Benda ke-3 adalah kartu pos utk seorang yg alamatnya dikirim secara random dari sebuah Website yg bernama Postcrossing.com... dan saya mendapatkan alamat seorang dari Negara Czech Republic dan saya mengirimkan kartu pos padanya. Lalu benda yg ke-4 surat juga utk sapen yg sama di Swedia. Dan yg ini, yg ke-5 utk sahabat baru di Australia.. Semoga suratnya sampai walaupun cuma pake RLN, yaitu jasa pengiriman pos biasa dan menggunakan pranko. Dan yg aku kirim di atas menggunakan 8 pranko yg harga satuannya Rp 2500 ditambah 1 pranko seharga Rp 3000 (silakan ditotal sendiri biaya pengirimannya J). Berbeda dengan yang EMS, kiriman pos kilat khusus yg diberikan nomer resinya agar kiriman kita bisa dilacak keberadaannya dan cepet sampenya.. Kenapa ga pake yg EMS aja? Karena EMS itu biayanya jauh lebih mahal.. Bahkan bisa nyampe 100-200 rb.. :’( :’( :’(
Ohiya. Mengenai apa aja si yg aku kirim lewat amplop ini. Aku mengirimkan scrapbook pertama buatanku untuknya, karena baru kali ini aku mencoba membuat scrapbook. (yaa ga terlalu mengecewakan lah scrapbook buatanku hehe :D ). lalu souvenir bookmark wayang, yg aku beli tempo hari di @haloposnesia, lalu 3 buah permen, karet ikat rambut warna warni, sticker persija, uang mainan yg dibeli di abang2 :D, tulisan nama dia yg aku buatkan untuknya, dan brosur dari minimarket.  Karena yg aku tau dia menaruh minat utk mengoleksi brosur dari seluruh dunia.. Akhir kata, semoga apa yg kukirim sampai kepada si penerima.. Walaupun lama bgt pasti nyampenya.. Hei @happymailer, my new friend.. Hope this mail arrive safely to you J

#mail #snailmail #letter #scrapbook #post #penspal #penfriend.. “

Ohiya. Sebelum aku mengirimkan sebuah kiriman untuk Mrs. Olive, aku secara tidak sengaja menemukan sebuah website keren yang bernama www.postcrossing.com yang mana itu adalah website untuk melakukan pertukaran silang kartu seluruh dunia. Aku menemukannya ketika aku sedang googling tentang tarif pengiriman surat, kartu pos, dan paket keluar negeri di sebuah website/blog yang secara rinci menjelaskan tentang kirim-mengirim surat, kartu pos, dan paket. Aku menemukannya di kolom komentar. Tetapi awalnya yang disebutkan adalah adanya sebuah grup di Facebook yang bernama “Komunitas Postcrossing Indonesia”. Aku pun tertarik untuk daftar tapi ternyata yang ingin daftar jadi anggota grup tersebut harus punya ID akun di sebuah website yang bernama www.postcrossing.com yang tadi saya sebutkan. Akhirnya saya meluncur kesana, membaca ketentuan-ketentuannya, lalu mendaftar jadi anggota. Setelah daftar saya diberikan alamat random yang mana saya harus mengirimkan kartu pos ke alamat tersebut. Alamat pertama yang harus saya kirimkan kartu posnya adalah seorang perempuan dari Negara Czech Republic. Kemudian saya berinisiatif agar sekalian saja saya mengirimkan surat juga untuk sahabat pena saya di Sweden. Dan ini lah surat untuk sahabat pena saya di Sweden dan kartu pos untuk teman baru saya di Czech Republik..


Ohiya nih.. Pengen cerita lagi. Alhamdulillah setelah saya daftar jadi member di www.postcrossing.com permintaan saya untuk gabung ke grup Komunitas Postcrossing Indonesia diterima/ di acc. Nah saya pun akhirnya bisa melihat aktifitas-aktifitas di grup tersebut. Ada yang laporan tentang kiriman paket dan suratnya ke siapa. Ada yang mendapat kiriman kartu pos atau surat atau paket dari salah seorang member di grup itu. Dan banyak juga give away disana. Yang hadiahnya berupa kartu pos, dan lain sebagainya.
Suatu ketika ada give away lagi dan saya iseng lagi ikut give awaynya.



Dan jawaban saya..



Dan ……….. Taraaaaa… saya menang lagi… Horreeeyyy Alhamdulillah..


Nah, terakhir…
Saya kemarin iseng lagi mengunjungi website www.postcrossing.com dan disana saya mengajukan ingin mengirim kartu pos lagi. Dan dapatlah saya alamat random yang mana saya harus kirim kartu pos ke alamat tersebut yang ia beralamat di Rusia..
Lalu di hari yang sama yaitu kemarin, saya iseng lagi nyari sahabat pena baru dan tentu saja saya cari dari Negara Rusia.. Rusia lagi Rusia lagi.. karena saya lagi senang aja gitu dengan Negara tersebut.. ada keinginan mendalam agar aku suatu saat bisa kesana..kuliah disana, dan mengunjungi sahabat penaku. Walaupun diriku belum sama sekali menginjakkan kaki kesana, tapi setidaknya suratku udah sampai disana duluan. Akhir kata, semoga suratku sampai ke tangan yang dituju dengan selamat.. aamiin.. aamiin.. yaa Robbal ‘aalamiin..










          Eiiiitttt  masih ada yang ketinggalan.. Mengenai pertanyaan yang ini :

“yam, emangnya dia ga punya WA apa? kok lu pake ngirim surat segala.. Dan pake email doang kan bisa.."

Hm..   Aku yakin dia dan mereka, orang-orang yang aku kirimi surat pasti pada punya WA dan email tentu aja. 

Tapi begini lho, teman.. Sensasi dari menerima pesan lewat Email, Facebook, dan bahkan lewat aplikasi Whatsapp, itu sangat-sangat berbeda rasanya dibandingkan dengan menerima pesan melalui surat berbentuk surat fisik secara langsung. Surat yang secara nyata, surat yang bisa digenggam tangan, yang diantarkan langsung oleh Pak Pos, dan surat itu merupakan pemberian langsung dari dia, tulisan tangan, tulisan tangannya dia langsung, dikirim oleh dia menggunakan perangko, yang mana surat itu menjelajahi daratan-daratan, dan melewati setiap batas negara, hingga akhirnya sampai di tangan saya sendiri.. Ditambah dengan rasa yang deg degan, harap-harap cemas, bahkan khawatir  bukan main ketika menunggu surat balasan atau ketika saya mengirim surat. Takut-takut kalau suratnya tidak sampai. Karena surat-suratan menggunakan kiriman pos itu sungguh sangat membuat diri harap-harap cemas. karena beberapa kali saya liat dan baca pengalaman orang-orang yang kartu pos kiriman mereka banyak yang tidak sampai.. Tapi, alhamdulillah.. selama ini surat dan kartu pos saya sampai. Salah satunya kartu pos yang saya kirimkan ke Chezh Republic sampai.

           Intinya, sensasinya beda banget ketika mendapat pesan lewat email, dengan ketika mendapat pesan lewat surat yang diantar pak pos. Karena sensasi menunggu itu yang benar-benar bisa membuat kita menghargai setiap apa yang kita terima. Saya jadi lebih menghargai surat yang diberikan oleh orang tersebut, dan coba dibandingkan dengan ketika mendapat email.. euforia nya cuma sebentar.. paling cuma.. "Horeeee email gue dibales.." paling cuma begitu aja. Tapi beda banget euforia kegirangan dan rasa senang yang saya dapat ketika  benar-benar dapat surat dalam bentuk hard nya, fisiknya, bukan hanya sekedar soft nya, digitalnya..

















Kamis, 14 Desember 2017

17 november 2017

Kiri kanan kiri
Aku melihatnya berkali-kali..
Kiri kanan kiri
Dia mondar mandir sedari tadi...
Kiri kanan kiri
Ada si dia yg menarik hati..
Kiri kanan kiri
Aku menoleh berkali-kali..
Kiri kanan kiri
Aku ingin mengungkapkan isi hati..
Kiri kanan kiri..
Entahlah gimana nanti..

(oleh : maryam syafiyah)
29 oktober 2017

Peer teaching hari selasa atau kamis minggu lalu..
Jeiskya giliran maju Peer teaching alias jadi guru sehari dengan anak kelas yg menjadi anak muridnya ceritanya..
Materi yg dia bawakan itu berdasarkan KD 3.5 Menganalisis hubungan perkembangan paham-paham besar seperti demokrasi, liberalisme, sosialisme, nasionalisme, Pan-Islamisme dengan gerakan nasionalisme di Asia Afrika.
Secara berkala dia melontarkan pertanyaan ke murid-murid yg sebenarnya anak kelas sendiri. "ada yg tau paham-paham di dunia itu apa aja?"
Satu org menjawab "liberalisme.." sambil menyebutkan namanya sebelumnya yg kemudian diiringi applause sebagai bagian dari apresiasi atau penguatan kalau dalam istilah ketrampilan dalam mengajar. "nasionalis.." sambung yang lain..
Kemudian "marxisme.. Komunisme. .." aku pun menyebut.. "Hmm kurang tepat sebenernya.. Yg lebih tepat itu sosialis.. Tapi ga apa apa.. Emang apa yg kamu ketahui tentang komunisme? Bisa tolong jelaskan?"
Dengan mencoba mengingat apa yg msh diingat tentang paham2  di dunia aku pun berkata "itu paham yg menciptakan masyarakat tanpa kelas.." jawabku sekenanya. "bagus.. Beri applause kpd maryam.." katanya sembari bertepuk tangan diikuti anak kelas. Tak disangka dia bertanya lagi.. "coba maryam sebutkan tokoh dari paham tersebut.."
"hm.. Karl Marx.. Lenin.. (?).. Stalin.. (?).. " jawabku ragu. Duh lupa meen.. Walaupun itu lagi pura2 jd murid dan temenku jeiskya lagi lagi guru sehari..
" yup. Betul apa kata maryam.. Beri applause.. "..  Prok Prok Prok.. Terdengar suara tepruk tangan di kelas.
" kayaknya maryam kenal banget sama Karl marx nih.. " celetuknya setelahnya.. Hm mungkin dia hanya ingin menghilangkan rasa grogi nya dlm mengajar dan ngomong di depan kelas. Hehehe..
Ya sudah kujawab aja..
" temen Facebook, pak.. Hehehe.. "

-intermezzo-maaf spam-cuma ingin bercerita-
23 oktober 2017

Aku posting, maka aku ada.
Aku like, maka aku ada
Aku komentar, maka aku ada
Aku upload, maka aku ada.
Aku update, maka aku ada.

Sosial media yg awalnya sebagai wadah utk menunjukkan eksistensi diri, tapi skrg mulai berubah sebagai media pencitraan dan propaganda..

Mungkin tak terkecuali saya.. (?)
14 oktober 2017

"Maryam, apa kabar? gimana liqonya? Masih sehat?"
Kata mereka setiap berjumpa denganku pasti ku ditanya seperti itu. Aku kadang bingung mau jawab apa.
Aku hanya bisa jawab. "aku udah ga liqo lagi.." ya. Memang benar. Saya ga liqo lagi.
"lho! Kenapa? "sambung mereka.
Duh kalo dijelaskan bakalan panjang banget ceritanya.
Lebih2 ketika ada temen se SMA yg bilang begini :
"mer, aku yg bandel aja tetep liqo lho mer.. "
Jleb.  Ketampar? Banget..  Emang ada yg aneh ketika memutuskan utk tdk liqo lagi. Rasanya ada yg kurang? Yaa. Ada yg kering? Yaa. Hati..  Terus kenapa berhenti?
Ah sudah kubilang kalau ku ceritakan mungkin tak akan habis semalam.
Sebagaimana Sartono Kartodirjo berulang kali berkata kalau Setiap peristiwa atau kejadian yg terjadi, itu terjadi tidak hanya karena 1 faktor penyebab. Tapi multikausal.. Banyak penyebabnya..
Termasuk berhentinya saya dari liqo pun sebabnya bukan cuma 1 tapi banyak.
Salah satu penyebabnya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ketjewa
11 oktober 2015

Beberapa minggu yg lalu di mata kuliah sejarah indonesia masa klasik, klo tdk salah. Di sela2 menjelaskan materi kuliah, pak dosen bercerita pd kami di kelas  "ketika saya menghadiri sebuah seminar atau acara (saya lupa apa) ada seorang tokoh dari Kalimantan bertanya pd saya. Pak nurzengky, kota bukittinggi dan pontianak itu sama2 sejajar dan berada segaris di garis khatulistiwa, tetapi knp dari dulu yg dibagusin cuma kota bukittinggi saja? Dan membiarkan yg lainnya tertinggal?"
Dan dosenku pun bilang kurang lebih begini : "dari dulu memang sudah begitu. Belanda sengaja merencanakan dan merancangnya demikian, karena apa? Karena belanda tau bagaimana potensi kandungan mineral di daerah tsb. Dan belanda ga mau klo pribumi mengetahui dan menguasainy dg membiarkan daerah tersebut tertinggal dari pembangunan.
Dan sama aja hal nya seperti ini : "kenapa  hanya pulau jawa aja yg lebih digetolkan dg pembangunan2? Sedangkan lihatlah nasib pulau papua yg msh jauh tertinggal dlm pembangunannya jg?   Tak lain dan tak bukan karena di papua itu memiliki kandungan mineralnya yg jg potensial.."

    Disana beliau menambahkan dg mengatakan pd kami kalau belajar sejarah itu harus kritis..

     Dan skrg saya pun jd kepikiran, dari sekian kota di Jawa Barat, ada Subang, Tasik, Bandung, Majalenka, Cianjur, dllnya, tapi kenapa yg dibagusin dan yg di  'wah' kan cuma Bandung?
Bagaimana dengan Subang yg kotanya bisa dibilang tetanggaan dg Bandung?

      Saya jd menyimpulkan sendiri klo mungkin kandungan mineral atau potensi alamny Subang memiliki potensi yg jauh lebih besar dari Bandung, begitupun dg daerah Malingping yg pembangunannya msh rendah yg padahal di Malingping itu ada kandungan emasnya..  Dan mungkin sama jg seperti pontianak dg bukittinggi yg dg sengaja dikaburkan oleh belanda jg..
9 oktober 2017

Setiap orang pasti pernah merasa galau..
Itu wajar menurut saya..
Tapi yang tidak wajar itu adalah kamu jadi hancur cuma gara-gara galau..
Atau dalam kalimat lain,  galau yang justru menghancurkan atau membuat kamu hancur..

Kemudian yang luar biasa itu adalah bagaimana kamu bisa menyikapi rasa galau itu dan merubahnya menjadi energi, semangat dan pendorong terhadap apa-apa yang hendak kamu capai dan kamu pasang targetnya..
30 september 2017

Awalnya berniat ke kota tua cuma ngincer Plastik kaca yang dijual di Asemka.. Plastik yg kugunakan utk membungkus souvenir.
Jadilah kemarin di hari Jum'at, 29 September 2017, selesai jam mata kuliah sejarah Asia Selatan, yg di hari itu cuma 1 matakuliah aja yg dimulai dari jam 8, bergegaslah aku ke halte TJ UNJ menuju halte matraman. Dari halte matraman aku transit ke arah harmoni. Di harmoni naik lagi ke arah Blok M lalu turun di halte Kota. Sesampainya disana aku cari pintu keluar dan mencari lokasi Asemka dengan modal nanya2 ke pak satpam. Singkat cerita akhirnya sampailah di Asemka dan mulai kumencari pedagang yg menjual Plastik kaca. Setelah bertanya kesana kemari akhirnya kutemukan jg. Selesai membelinya, ku pun berniat langsung pulang ke bekasi..
Tapi.. Ah sayang sekali rasanya kalau aku ke kota tua hanya ke Asemka aja. Akhirnya aku berinisiatif utk menjelajahi beberapa bagian dari kota tua Jakarta.. Tapi kali ini beda. Aku tak ke museum bank mandiri, museum fatahillah, maupun ke museum keramik.. Tetapi lebih ke jalan asal dengan patokan gedung-gedung yg terlihat tua dimanapun ia berada. Aku pun terus berjalan hingga kutemukan bangunan bercat kuning yang merupakan bangunan hostel Wonderloft dengan seorang bule perempuan yg sedang duduk di depannya. Selesai memotret beberapa sisi dari gedung2 antik peninggalan kolonial yg ada di sekitarnya, aku pun lanjut menyusuri jalanan sepanjang sungai yang di sisi kiri dan kanannya berderetan gedung tua. Toko merah salah satunya. Aku ingin kesana tapi ternyata lagi digunakan utk sebuah acara dan aku tak jd kesana. Lalu aku terus berjalan lurus hingga akhirnya kutemukan Jembatan Kota Intan. Jembatan yg unik karena jembatan itu bisa membelah ke sisi kiri dan sisi kanannya ketika kapal hendak lewat. Tetapi itu dulu ketika zaman kolonial. Dan kini jembatan itu terlihat rapuh dan tidak dpt dipergunakan seperti dulu, menurut ibu2 yg berjualan di dekat jembatan tersebut. Aku pun coba melangkah ke jembatan itu dengan hati-hati, memandangi jembatan ini, lalu pemandangan di sekitarnya termasuk sungai di bawahnya yg kini penuh dg tumbuhan liar.. Aku berusaha merenung sebentar. Mencoba menghadirkan suasana disana ketika jaman kolonial masih berlangsung, di tempat yg disana aku sedang berdiri. Berusaha membayangkan kapal2 yg hendak lewat di atas sungainya.
Setelah dari jembatan aku pun beranjak turun lalu berfoto di sekitarnya. Selesai berfoto, aku melanjutkan perjalanan ke Museum bahari dan menara syahbandar.. Mengenai rute perjalanannya, tinggal lurus terus dari jembatan kota intan. Melewati jalan-jalan lain, terowongan, dan Sungai yg di sisi kirinya sedang ada proyek pembangunan trotoar. Tentu saja aku mendapatkan informasi rute itu dari ibu pedagang di jembatan kota intan yg tadi kutemui dan sempat ku mengobrol serta bertanya2 dengannya.
Aku pun berjalan dan terus berjalan.. Matahari terik sekali karena sudah masuk tengah hari. Hingga di ujung jalan kutemui gedung bertuliskan "Galangan VOC". Galangan VOC.. Hm.. Setau ku, itu tempat utk membetulkan kapal2 dagang VOC. Aku tertarik dan ingin memasuki gedungnya. Setelah meminta ijin, akhirnya aku diperbolehkan Masuk. Tetapi skrg ruangan-ruangannya digunakan utk tempat pertemuan dan dikunci. Aku hanya bisa memandanginya dari jendela dan menikmati suasana di luar ruangannya saja. Lalu ku berfoto2 lagi disana. Pengunjung nya sepi. Hanya berempat. Tiga org entah dari mana kemudian aku sendiri. Selesai aku menyusuri lantai atas dan bawah, aku pun melanjutkan perjalanan menuju museum bahari dan menara syahbandar. Menara syahbandar jelas terlihat dari luar gedung Galangan VOC. Dengan menyeberangi jembatan dan jalan, sampailah di sana. Pertama-tama aku beli tiket masuk di Office-nya yg terletak di sebelah kiri menara syahbandar . Eh tapi ternyata petugasnya sedang di museum bahari. Aku diarahkan kesana utk membeli tiket. Kutemui Jalan Pasar Ikan lalu belok kiri. Sampailah aku di museum bahari. Aku pun memasukinya walaupun kondisi bangunan sedang direnovasi. Dan ya! Pengunjungnya cuma aku sendiri. Aku pun menulis buku tamu dan membayar Rp 3000 utk tiket masuk dengan melampirkan kartu mahasiswa. Aku pun memasuki satu persatu ruangan yg isinya banyak miniatur kapal, alat-alat yg digunakan di kapal, lalu tulisan2 berisi keterangan informasi misal : mengenai kapal phinisi, jalur sutra/silk road, dll..
Dari satu ruangan ke satu ruangan lalu dari lantai 1 ke lantai 2 lumayan capek juga. Akhirnya aku sudahi dan beristirahat di warung depan museum dengan membeli minuman dingin. Selesai dari situ lalu ku lanjutkan ke menara syahbandar. Ketika hendak naik, ada 3 org bule baru turun dari atas. Dan 2 bule cowo msh di atas ketika aku sampai di sana. Ku lihat sekeliling pemandangan di bawahnya. Terlihat galangan VOC yg tadi kukunjungi, terlihat gedung museum bahari juga, lalu terlihat.. Apa ya disebutnya. Hm.. Laut yg menjorok ke dalam (?) dengan banyak kapal yg berlabuh. Kuikuti arah pandanganku terhadap air yg berasal dari laut itu. Ke arah mana air itu mengalir. Oh.. Menuju sungai-sungai besar yg tadi kulewati. Ku lihat suasana dari berbagai sisi menara syahbandar. Lalu aku merenung lagi. Di pikiranku aku mencoba berusaha lagi menghadirkan suasana ketika zaman VOC. Membayangkan kalau ada banyak kapal yg datang dari laut lepas dan masuk melewati sungai dengan menara syahbandar inilah yg mengawasi keluar masuknya kapal-kapal tersebut. Karena menara ini adalah bangunan tertinggi ketika itu. Kemudian barang-barang komoditas perdagangan berupa rempah-rempah : pala, lada kemudian komoditas perdagangan lainnya berupa tekstil, bahan tambang : seperti timah, dan tembaga, yg dibawa dan dikeluarkan dari kapal-kapal yg kemudian disimpan di gudang Barat yg kini disebut sebagai museum bahari atau museum maritim.