Sabtu, 18 Januari 2020


Sebenernya tulisan ini adalah sebuah Essay untuk ikut lomba yang diadakan oleh kedutaan besar Rusia dengan judul "Kenapa saya suka Rusia?". Hadiah bagi pemenangnya lumayan fantastis yaitu tiket pesawat pulang-pergi ke Rusia. Aku coba membuat tulisan Essay untuk ikut lombanya. Tapi ternyata aku belum menang. Tidak apa apa juga.. Mungkin memang tulisan orang lain lebih bagus. Bisa dicoba lagi kalau ada kesempatan. Akhirnya aku ingin menaruh tulisanku waktu itu disini. Semoga bermanfaat bagi pembaca.







GARA-GARA DIA, SAHABAT PENA SAYA

Ketika ada pertanyaan, kenapa saya menyukai Rusia? Alasannya sederhana, yaitu gara-gara dia. Iya. Cuma gara-gara dia, sahabat pena saya yang kebetulan dia adalah orang Rusia itu sendiri. Lho, kok bisa? Bagaimana bisa seperti itu?
Semua itu berawal dari rasa penat dalam menjalani kehidupan semasa SMA kelas 12 semester akhir yang beberapa bulan lagi akan menghadapi Ujian Nasional. Rasa penat itu mengantarkan saya untuk mencari sesuatu yang menarik untuk sekiranya dapat mengobati sedikit rasa penat itu sendiri. Bersyukur saya yang kebetulan bersekolah di asrama diperbolehkan mengakses internet di tiap akhir pekan. Tiba-tiba timbul ide untuk mencari sahabat pena ketika halaman browser muncul di layar. Saya membayangkan pasti akan seru apabila bisa berteman, mengobrol, bertukar pikiran serta berbagi cerita kepada orang yang tinggal di negara yang berbeda dengan saya. Mulailah saya mencoba mengunjungi situs pencarian sahabat pena di internet, membuat profil lalu menghubungi sekian orang yang profilnya sudah termuat di sana. Dengan Bahasa Inggris yang pas-pasan, saya nekad mengirimkan pesan melalui E-mail ke 15 orang dari negara-negara yang berbeda berisi perkenalan diri serta ajakan untuk bersahabat pena. Surat elektronik alias E-mail terakhir yang saya kirim di hari itu adalah ke seorang remaja laki-laki seusia saya yang dia berasal dari Negara Rusia. Tetapi ternyata dari 15 E-mail yang saya kirim ke 15 orang serta negara yang berbeda hanya satu orang yang membalas E-mail saya. Orang yang membalas justru orang itulah yang terakhir saya kirimi E-mail di hari itu! Iya, dia. Orang Rusia itu! Saya senang sekali ketika E-mail saya dibalas dan dia juga menerima ajakan saya untuk bersahabat pena. Saya sangat antusias dengan persahabatan jarak jauh antar negara ini. Sungguh ini sesuatu yang sangat menarik dan menyenangkan serta ini pertama kalinya dalam hidup saya memiliki sahabat pena dari luar negeri dan itu dari Rusia. Dia orang yang asyik, ramah dan baik sejauh saya berkomunikasi dengan dia. Hal itu membuat saya tertarik untuk mengenal dirinya lebih jauh. Tetapi karena hanya berkomunikasi melalui E-mail, saya tidak bisa stalking tentang dirinya di dunia maya (ups). Sehingga yang saya cari tahu lebih dulu adalah tentang negara dimana dia berasal. Dalam pikiran saya kala itu mungkin saya bisa mengenal dan memahami dirinya dengan lebih dulu mengenal serta memahami negaranya.
Pencarian tentang Rusia pun dimulai. Artikel yang saya baca ketika searching tentang Rusia adalah sebuah artikel dari website RBTH Indonesia mengenai eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia di masa lalu. Terlihat foto Presiden Sukarno bersama Nikita Khrushchev, Pemimpin Soviet yang terlihat begitu hangat dan akrab serta Stadion Gelora Bung Karno adalah salah satu saksi bisu eratnya hubungan persahabatan antara dua negara tersebut. Terlebih di zaman ketika Indonesia masih merupakan negara yang baru merdeka dan berdaulat, sedangkan kondisi ekonomi, sosial dan politiknya masih belum begitu stabil ternyata Rusia dengan senang hati serta tulus telah banyak membantu Indonesia. Sungguh, saya terkesan sekali dengan kebaikan Rusia. Kebaikannya membuat kesan teramat dalam di hati saya sehingga membuat saya ingin mengetahui tentang Rusia lebih jauh. Saya benar-benar tidak menyangka bisa menyukai Rusia hanya karena berawal dari orang Rusia itu sendiri. Kalau misalnya dia yang berasal dari Republik Bashkortostan tidak membalas E-mail saya sebagaimana 14 orang lainnya kala itu, mungkin sampai hari ini saya tidak akan pernah penasaran dengan Rusia, mencari tahu tentang Rusia hingga bisa menyukai Rusia.