Minggu, 04 Desember 2016




Ketika pemikiran serta pendapat saya berbeda dengan mereka, bahkan cenderung bertolak belakang, lalu yg terjadi kemudian,  secara langsung ga langsung saya mulai dijauhi. Dianggap asing hanya karena saya berbeda. Saya meyakini sesuatu yg mungkin bersebrangan dari  yg mereka pahami.

Jikalau ada pemahaman di saya yg salah atau keliru, tolong luruskan.. Bimbing.. Dan apabila jalan pikiran yg saya ambil itu salah,  beritahu, ingatkan dengan perlahan, bukannya ditinggalin, dibiarin,  malah cenderung dijauhi..

Justru itu membuat alergi yg akibatnya bikin ogah deh utk ikut berkumpul dg mereka. Toh mereka begitu. Mereka yg selalu bilang "sesama muslim itu bersaudara. Mereka ibarat satu tubuh yg apabila ada anggota badan nya yg sakit, maka sakit jg anggota badan yg lain.. "?
Lah tapi apa kenyataannya?
Sesama muslim kok begitu. Saya muslim, dia muslim. Kenapa kurang menghargai sesamanya? Terutama dalam hal perbedaan pendapat.
Yg patut dipertanyakan adalah, "mereka muslim kan?" Tapi kok gitu..  Mana pengamalan sebagai seorang muslim di dirinya? Yg dilakukan, diamalkan, di kesehariannya? Bukan hanya koar2 di majelis2 aja. Di majelis pun yg dateng dari golongan2 dan kelompok2 yg itu2 aja. Yg style dan ideologinya dianggap sama dengan mereka. Yg dari golongan dan kelompok mereka juga. Walaupun ga semuanya.

Saya merasa aneh. Karena mereka --tapi ga semuanya si. Mungkin bisa disebut 'oknum' -- dalam memperlakukan org kok ya dibeda2in.. Pilih2.. Ga diperlakukan sama..

Contoh simpelnya antara memperlakukan perempuan yg berjilbab panjang dengan yg berjilbab pendek.  Itu berbeda lho perlakuannya. Apalagi dengan perempuan yg blm berjilbab.  Ngeciriin dan nge bedain orang tuh berasa banget.
Misalnya : saya jalan berdua dengan teman saya yg belum berjilbab. Lalu saya berpapasan dengan salah seorang dari mereka.
Tau ga gimana pas ketemu?
Saya diajak salaman sambil di-cipika-cipikiin.  Sedangkan teman saya yg belum berhijab malah cenderung hanya sebatas salaman aja. Padahal temen saya itu muslim juga lho. Dan padahal bisa jadi mereka itu udah kenal satu sama lain.
Jujur aja aku merasa ini jadi terkesan eksklusif. Karena yg saya liat,  mereka -ohiya oknum maksud saya-- berkumpul cuma sama org2 yg seperti mereka aja. Sesama org yg satu style dlm pakaiannya (dlm hal ini jilbab panjang), satu pemahaman, dll. Yg membuat kesan di diri saya jadi begini ke mereka.  Mereka sering menyebut dakwah,  mengelu2kan dakwah,  ngajak dakwah, menganjurkan dakwah, dll yg berhubungan dengan dakwah.
Tapi kalo dakwahnya terkesan eksklusif begini,  gimana mau dan gimana bisa merangkul semua elemen masyarakat?  Terutama di kampus deh jangan jauh2..
Apakah dakwah telah sampai pada anak2 tongkrongan,  misalnya.
Entah. Karena yg aku liat justru dakwahnya hanya kepada orang yg itu2 saja.  Hanya kepada di kelompok2 tertentu saja. Disitu terus muter2 dan kurang meluas dan menyeluruh.

Mungkin saya dianggap nyeleneh.  Sehingga diantara mereka sesekali memandang dg tatapan aneh. Bahkan mungkin sinis. Entah mungkin ada yg ngomongin di belakang atau apa.
Hingga akhirnya saya memutuskan utk keluar dan memisahkan diri dari mereka... Apakah salah?

#ngomongapasih
#apabanget
#abaikanaja
#lagikonslet
#curcolgamutu