Selasa, 28 Juni 2016

16 Juni 2016
14.26 WIB




Agak serem ngedenger seorang penumpang ibu2 yg mengumpat di angkot 31 yg skrg lagi kunaiki dr terminal pulogadung. "Biarin kusumpain kau semoga cepat mati! Polisi kayak gitu cuma ngincer duit aja!" umpatnya dengan rasa kesal yg tertahan.

Amarahnya bukan tanpa sebab. Sebelumnya dr kejauhan kulihat sebuah angkot oren berhenti di pinggir jalan. Kulihat jg seorang berseragam polisi dengan rompi kuningnya menduduki kursi pengemudi angkot tersebut. Sang supir hanya bisa diam. Entah mau dibawa kemana angkot yg hendak ia pakai mencari penumpang oleh polisi itu.
Kebetulan angkot yg kunaiki ini lewat sana. Hingga kemudian 3 org naik ke angkot yg kunaiki ini yg salah satu penumpangnya ibu2 tadi yg sebelumnya menaiki angkot yg diberhentikan oleh polisi itu, lalu seorang mas2 yg bawa kardus lumayan besar, kemudian sang sopir dari angkot itu sendiri.
Di angkot ini sang sopir hanya bisa pasrah sambil berbicara dg seseorang ditelpon. Dia hanya menatap lurus ke depan. Sedih dan pasrah. Ku pun sedih karena hanya ikut diam tanpa bisa membela apa2.

Menurut perkataan ibu tadi, yg kutangkap, sepertinya ada pelanggaran lalu lintas. Disana ada mobil yg ukurannya lebih besar dan ga mau ngalah dengan mobil angkot yg ukurannya jauh lebih kecil. Dan sepertinya ada sedikit cekcok karena rebutan jalan sepertinya. Namun, yg disalahkan justru si mobil angkot ini yg menyebabkan angkotnya dibawa entah kemana sedangkan sopirnya kebingungan harus bagaimana.

Entah siapa yg sebenernya salah. Tapi siapapun yg salah, sang penegak hukum harus adil dong. Jangan tajam kebawah tapi tumpul ke atas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar