Rabu, 10 Juli 2019

                                                         (Foto : Dokumentasi Pribadi)

"Pak, sebenernya Kera Sakti itu beneran ada ga si?" °
Tanya salah seorang di antara kami yg saat itu sedang berada di dekat ruangan berisi patung Budha, Dewi Kwan Im, dan yg kami tak asing patung seperti sosok Biksu Tong Sam Chong. Yang mana kami merupakan peserta dari Diskusi "Pilar Budaya Tionghoa" pada tanggal 25  Februari 2018 silam di Klenteng Tang Seng Ong Bio atau dengan nama lain Vihara Tanda Bhakti Jakarta di daerah Glodok. Ia bertanya kepada salah seorang bapak penjaga Klenteng yang menjadi pemandu kami selama kami semua dipersilakan untuk berkeliling di dalamnya.
Rupanya aku pun juga terpikir.. Ohiyaya. Itu juga hal yg sama yg jadi rasa penasaranku selama ini.. Kera Sakti yg dulu waktu TK-SD aku suka banget nonton, itu beneran ada ga si?
Lalu bagaimana dengan tokoh Cu Pat Kai yg mengatakan "Cinta itu penderitaan tiada akhir.." Beneran ada gak ya. °


                                                         (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Dan jeng jeng jeng jeeeengggg... Kata bapak penjaga klenteng yg menjadi pemandu kami, "Tokoh2 tersebut tidak ada dan tidak nyata. Mereka semua  hanyalah perwujudan dari pikiran manusia. Misalnya Sun Go Kong, dia merupakan perwujudan dari pikiran manusia yg ga bisa diem, suka pindah-pindah, kesana-kemari, maunya bikin  onar, bikin keributan, maunya berbuat seenak dan sekehendak hatinya saja, dsb.. Yg mana pada akhirnya hanya "Sang Budha" lah melalui Biksu Tong Sam Chong, Sun Go Kong dapat dikendalikan. Sebagaimana pikiran manusia yg tak terkendali, akhirnya bisa dikendalikan dengan ajaran Budha ". Begitulah kurang lebih penjelasan yg aku tangkap dari pemandu setelah selesai diskusi tentang "Pilar Budaya Tionghoa" di halaman depan klentengnya yg mana acara diskusi ini diadakan oleh Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia @pemerhatibudayadanmuseum . °
Setiap perjalanan ada hikmahnya. Aku bisa memahami org lain dengan memahami budayanya. Satu lagi,  Keragaman itu adalah perekat. Dan bukan pemisah.

                                                         (Foto : Dokumentasi Pribadi)

#budaya #culture #religion #history #sejarah #walkingtour #tour #tur #klenteng #vihara #temple #heritage #indonesia #indonesiantemple

Tidak ada komentar:

Posting Komentar