I got this Tahfidz Certificate after finish memorizing 6 Juz of the Holy Quran in the Senior High School. The administrator of the school has been make a mistake in write of my last name which is should be Syafiyah, and not Shafiah. I just realized it long time after graduation but i guarantee that this is my own certificate with my own photo. Also in my batch, student who have Maryam name at the school is only me.
Maryam Hhrd
Blog ini berisi curhat, curcol, gado-gado, pengalaman, dan iseng-iseng berupa gambar serta coret-coretan dikala gabut atau bosen. Tapi kalo lagi niat kadang isinya yaa lumayan layak dan bermutu lah ya utk dibaca. Haha.. Walaupun sebagian besar isinya celotehan ga jelas, tapi ada kok yg bermanfaat (insyaaAllah).. Udah dah.. Langsung aja baca yak Yuk mari~
Senin, 07 Agustus 2023
I got this Tahfidz Certificate after finish memorizing 6 Juz of the Holy Quran in the Senior High School. The administrator of the school has been make a mistake in write of my last name which is should be Syafiyah, and not Shafiah. I just realized it long time after graduation but i guarantee that this is my own certificate with my own photo. Also in my batch, student who have Maryam name at the school is only me.
Sabtu, 17 April 2021
Ya Allah.. Di satu sisi, saya hanya ingin berusaha menghilangkan rasa itu dengan memutus semua yang dapat mengarah kepadanya.. Tapi di sisi lain, saya masih tetap merasa sepi dan juga sedih.. aku harus bagaimana Yaa Allah.. :'( Aku hanya ingin yang halal.. Aku tidak mau yang haram.. Sedangkan perasaanku padanya................ aku pikir itu haram buatku. Karena dia sudah...,....,...
Sabtu, 03 April 2021
Hujan di Bulan April
Segumpal daging dalam dada insan membeku laksana es di dalam Freezer .
Ia memberontak, mendobrak paksa pintu itu untuk keluar.
Segera.
Tapi kemudian Ia jatuh, tersungkur, hancur & terinjak.
Seseorang datang,
hendak menyelamatkannya.
Namun nyatanya,
Ia juga punya segumpal daging yang harus dia jaga.
Sabtu, 18 Januari 2020
Sebenernya tulisan ini adalah sebuah Essay untuk ikut lomba yang diadakan oleh kedutaan besar Rusia dengan judul "Kenapa saya suka Rusia?". Hadiah bagi pemenangnya lumayan fantastis yaitu tiket pesawat pulang-pergi ke Rusia. Aku coba membuat tulisan Essay untuk ikut lombanya. Tapi ternyata aku belum menang. Tidak apa apa juga.. Mungkin memang tulisan orang lain lebih bagus. Bisa dicoba lagi kalau ada kesempatan. Akhirnya aku ingin menaruh tulisanku waktu itu disini. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
GARA-GARA DIA, SAHABAT PENA SAYA
Ketika ada pertanyaan, kenapa saya menyukai Rusia? Alasannya sederhana, yaitu gara-gara dia. Iya. Cuma gara-gara dia, sahabat pena saya yang kebetulan dia adalah orang Rusia itu sendiri. Lho, kok bisa? Bagaimana bisa seperti itu?
Semua itu berawal dari rasa penat dalam menjalani kehidupan semasa SMA kelas 12 semester akhir yang beberapa bulan lagi akan menghadapi Ujian Nasional. Rasa penat itu mengantarkan saya untuk mencari sesuatu yang menarik untuk sekiranya dapat mengobati sedikit rasa penat itu sendiri. Bersyukur saya yang kebetulan bersekolah di asrama diperbolehkan mengakses internet di tiap akhir pekan. Tiba-tiba timbul ide untuk mencari sahabat pena ketika halaman browser muncul di layar. Saya membayangkan pasti akan seru apabila bisa berteman, mengobrol, bertukar pikiran serta berbagi cerita kepada orang yang tinggal di negara yang berbeda dengan saya. Mulailah saya mencoba mengunjungi situs pencarian sahabat pena di internet, membuat profil lalu menghubungi sekian orang yang profilnya sudah termuat di sana. Dengan Bahasa Inggris yang pas-pasan, saya nekad mengirimkan pesan melalui E-mail ke 15 orang dari negara-negara yang berbeda berisi perkenalan diri serta ajakan untuk bersahabat pena. Surat elektronik alias E-mail terakhir yang saya kirim di hari itu adalah ke seorang remaja laki-laki seusia saya yang dia berasal dari Negara Rusia. Tetapi ternyata dari 15 E-mail yang saya kirim ke 15 orang serta negara yang berbeda hanya satu orang yang membalas E-mail saya. Orang yang membalas justru orang itulah yang terakhir saya kirimi E-mail di hari itu! Iya, dia. Orang Rusia itu! Saya senang sekali ketika E-mail saya dibalas dan dia juga menerima ajakan saya untuk bersahabat pena. Saya sangat antusias dengan persahabatan jarak jauh antar negara ini. Sungguh ini sesuatu yang sangat menarik dan menyenangkan serta ini pertama kalinya dalam hidup saya memiliki sahabat pena dari luar negeri dan itu dari Rusia. Dia orang yang asyik, ramah dan baik sejauh saya berkomunikasi dengan dia. Hal itu membuat saya tertarik untuk mengenal dirinya lebih jauh. Tetapi karena hanya berkomunikasi melalui E-mail, saya tidak bisa stalking tentang dirinya di dunia maya (ups). Sehingga yang saya cari tahu lebih dulu adalah tentang negara dimana dia berasal. Dalam pikiran saya kala itu mungkin saya bisa mengenal dan memahami dirinya dengan lebih dulu mengenal serta memahami negaranya.
Pencarian tentang Rusia pun dimulai. Artikel yang saya baca ketika searching tentang Rusia adalah sebuah artikel dari website RBTH Indonesia mengenai eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia di masa lalu. Terlihat foto Presiden Sukarno bersama Nikita Khrushchev, Pemimpin Soviet yang terlihat begitu hangat dan akrab serta Stadion Gelora Bung Karno adalah salah satu saksi bisu eratnya hubungan persahabatan antara dua negara tersebut. Terlebih di zaman ketika Indonesia masih merupakan negara yang baru merdeka dan berdaulat, sedangkan kondisi ekonomi, sosial dan politiknya masih belum begitu stabil ternyata Rusia dengan senang hati serta tulus telah banyak membantu Indonesia. Sungguh, saya terkesan sekali dengan kebaikan Rusia. Kebaikannya membuat kesan teramat dalam di hati saya sehingga membuat saya ingin mengetahui tentang Rusia lebih jauh. Saya benar-benar tidak menyangka bisa menyukai Rusia hanya karena berawal dari orang Rusia itu sendiri. Kalau misalnya dia yang berasal dari Republik Bashkortostan tidak membalas E-mail saya sebagaimana 14 orang lainnya kala itu, mungkin sampai hari ini saya tidak akan pernah penasaran dengan Rusia, mencari tahu tentang Rusia hingga bisa menyukai Rusia.
Rabu, 10 Juli 2019
"Pak, sebenernya Kera Sakti itu beneran ada ga si?" °
Tanya salah seorang di antara kami yg saat itu sedang berada di dekat ruangan berisi patung Budha, Dewi Kwan Im, dan yg kami tak asing patung seperti sosok Biksu Tong Sam Chong. Yang mana kami merupakan peserta dari Diskusi "Pilar Budaya Tionghoa" pada tanggal 25 Februari 2018 silam di Klenteng Tang Seng Ong Bio atau dengan nama lain Vihara Tanda Bhakti Jakarta di daerah Glodok. Ia bertanya kepada salah seorang bapak penjaga Klenteng yang menjadi pemandu kami selama kami semua dipersilakan untuk berkeliling di dalamnya.
Rupanya aku pun juga terpikir.. Ohiyaya. Itu juga hal yg sama yg jadi rasa penasaranku selama ini.. Kera Sakti yg dulu waktu TK-SD aku suka banget nonton, itu beneran ada ga si?
Lalu bagaimana dengan tokoh Cu Pat Kai yg mengatakan "Cinta itu penderitaan tiada akhir.." Beneran ada gak ya. °
(Foto : Dokumentasi Pribadi)
Dan jeng jeng jeng jeeeengggg... Kata bapak penjaga klenteng yg menjadi pemandu kami, "Tokoh2 tersebut tidak ada dan tidak nyata. Mereka semua hanyalah perwujudan dari pikiran manusia. Misalnya Sun Go Kong, dia merupakan perwujudan dari pikiran manusia yg ga bisa diem, suka pindah-pindah, kesana-kemari, maunya bikin onar, bikin keributan, maunya berbuat seenak dan sekehendak hatinya saja, dsb.. Yg mana pada akhirnya hanya "Sang Budha" lah melalui Biksu Tong Sam Chong, Sun Go Kong dapat dikendalikan. Sebagaimana pikiran manusia yg tak terkendali, akhirnya bisa dikendalikan dengan ajaran Budha ". Begitulah kurang lebih penjelasan yg aku tangkap dari pemandu setelah selesai diskusi tentang "Pilar Budaya Tionghoa" di halaman depan klentengnya yg mana acara diskusi ini diadakan oleh Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia @pemerhatibudayadanmuseum . °
Setiap perjalanan ada hikmahnya. Aku bisa memahami org lain dengan memahami budayanya. Satu lagi, Keragaman itu adalah perekat. Dan bukan pemisah.
(Foto : Dokumentasi Pribadi)
#budaya #culture #religion #history #sejarah #walkingtour #tour #tur #klenteng #vihara #temple #heritage #indonesia #indonesiantemple
Kamis, 04 April 2019
Menurut Kridalaksana (1991), Bahasa Melayu adalah salah satu anggota dari keluarga bahasa Austronesia, yakni kumpulan bahasa-bahasa yang mempunyai hubungan genetic dan terdiri atas lebih dari 800 bahasa, dituturkan mulai dari Madagaskar di barat sampai Pulau Paskah di timur, dan dari Taiwan di utara sampai Selandia Baru di Selatan.
Rabu, 06 Februari 2019
APA
Apa itu hidup? Apa itu tertawa? Apa itu menangis? Apa itu makan? Apa itu minum? Apa itu bernafas? Apa itu usaha? Apa itu capek? Apa itu muak? Apa itu bahagia? Apa itu kematian?
Apa itu alasan? Apa itu semangat? Apa itu melanjutkan? Apa itu hidup? Apa itu ikhlas? Apa itu percaya? Apa itu kerelaan? Apa itu sepenuh hati? Apa itu penuh? Apa itu hati? Apa itu mati?
Apa apa apa apa apa dan apa. Apa ya hanya apa. Bukan kenapa lalu bagaimana.. Apa. Apa kamu tau? Apa itu rasa? Apa itu kesan? Apa itu pesan? Apa itu isyarat? Apa itu maksud? Apa itu keinginan? Apa itu perasaan? Apa itu isi hati?
#apa #puisi #sajak #katakata